Perikanan/Pertanian/Perkebunan

Cari Blog Ini

Selasa, 03 Januari 2012

SEKILAS TENTANG BUDIDAYA IKAN AIR TWAR (Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal)




Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita adalah memelihara ikan air tawar. Pemeliharaan ikan air tawar  telah lama dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di kabupaten Ogan Komering Ilir. Terlebih Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah daerah  yang mempunyai daerah perairan yang cukup luas. Dari luas wilayah 19.023,47 Km2 ,75 % merupakan daerah perairan sedangkan sisanya 25 % adalah daratan.  Untuk itu  peluang sangat terbuka lebar untuk membudidayakan ikan air tawar baik di kolam, sawah,lebak atau di perairan umum dan danau.
Selama ini sumberdaya perikanan alami sangat melimpah terutama ketersediaan ikan yang tanpa disebar benihpun ikan sudah memijah dengan sendirinya. Akan tetapi dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah serta penangkapan ikan yang dilakukan secara terus menerus maka ketersediaan ikan di perairan umum semakin berkurang, terlebih pada ikan-ikan air tawar yang perkembangannya sangat lambat seperti ikan tapah, lais, belido dan lain-lain yang sejenisnya terancam punah.
            Dalam rangka mengantisipasi berkurangnya ketersediaan ikan air tawar di Kabupaten Ogan Komering Ilir maka sudah seharusnya masyarakat Ogan Komering Ilir terutama pembudidaya ikan terus menggalakkan pembudidayaannya guna menunjang produksi ikan konsumsi masyarakat yang selama ini sebagian didatangkan dari luar daerah Ogan Komering Ilir terutama jenis ikan Mas,Nila dan jenis ikan air tawar budidaya lainnya. Hal tersebut perlu upaya keras seluruh pembudidaya ikan dalam membudidayakan ikan air tawar secara berkesinambungan. Sebetulnya upaya-upaya ini telah dilakukan baik oleh pembudidaya ikan maupun pemangku kebijakan yang ada di kabupaten Ogan Komering ilir, namun pada pelaksanaanya belum optimal sehingga hasil yang didapatkan belum sesuai dengan harapan.
            Selama ini pembudidaya memelihara ikan dengan sekedarnya, karena sedikit sekali diantara mereka yang mengetahui apalagi menguasai teknik budidaya ikan. Bahkan sangat sedikit sekali diantara mereka yang mengetahui dan memahami sifat biologis ikan, baik sifat kebiasaan makan maupun sifat kebiasaan perkembangbiakannya. Hal ini perlu pengetahuan yang cukup dalam mengenal usaha budidaya ikan air tawar ini agar menjadi pembudidaya yang sukses.
            Secara keseluruhan usaha perikanan meliputi tiga kegiatan utama yaitu : usaha memproduksi hasil perikanan, usaha memproses produksi hasil perikanan dan usaha memasarkan produksi hasil perikanan.. Di kabupaten Ogan Komering Ilir usaha yang paling banyak dilakukan adalah usaha budidaya perikanan diantaranya di kolam, dan keramba,tapi yang sedang diminati saat ini adalah kolam plastik.
            Kolam terpal merupakan kolam rekayasa yang dibuat dari terpal yang tentunya  sangat praktis serta tidak terlalu repot dalam penanganannya. Walaupun kolam ini sangat praktis akan tetapi ada kelemahan yang mencolok diantaranya ketersediaan pakan alami yang sangat minim, dan ketersediaan pakan buatan harus kontinu dilakukan sehingga kebutuhan pakan buatan sangat urgen. Akan tetapi hal itu tidak perlu dikuatirkan karena budidaya ikan lele di kolam terpal adalah kegiatan yang mudah secara teknis dan murah secara finansial.
            Perawatan ikan lele di kolam terpal pada umumnya tidak jauh bedanya dengan perawatan di kolam lainnya. Yang paling utama dilakukan adalah kondisi kolam harus disesuaikan dengan habitat yang disukai ikan lele, gunanya untuk mendapatkan lele yang berkualitas dan hasil yang memuaskan sesuai yang kita harapkan.. Langkah pertama yang dilakukan sebelum dan setelah terpal dipasang adalah pencucian terpal yang akan diisi air,  tentunya pencucian bagian dalam kolam terpal dengan cara disikat untuk menghilangkan  bau lem atau zat kimia  yang dapat mematikan bibit ikan. Setelah itu kolam dikeringkan selama satu hari, kemudian barulan diisi air dengan ketinggian 30 cm. Dan air yang telah diisi didiamkan selama satu minggu.
            Penebaran bibit ikan dilakukan setelah kolam terpal tersebut didiamkan selam satu minggu. Siapkan bibit sebanyak 200 ekor ukuran 3-5 cm. Untuk ukuran kolam 3x4x1 m, dsediakan bibit yang telah memakan butiran (F 999). Hal ini diharapkan dapat mempermudah dalam pemeliharaan dan pemberiaan makan agar tidak terjadi kematian. Bibit yang baru diterima jangan langsung dimasukkan ke dalam kolam. Diusahakan bbit di dalam bungkusan plastik masukkan ke dalam wadah terlebih dahulu kemudian ditambahkan air kolam sedikit demi sedikit. Penambahan ini dilakukan hingga tiga kali agar bibt lele dapat beradaptasi dengan suhu air dalam kolam.
            Bila air dalam kolam menguap, tambahkan air pada posisi semula, dan penambahan ini diusahakan satu minggu satui kali. Penambahan dilakukan apabila air dalam kolam kurang dari ketinggian yang diharafkan. Dalam setiap penambahan, air ditambah setinggi 10-15 cm sehingga kualitas air akan tetap terjaga.
            Hal-hal yang perlu dilakukan untuk terjaganya kualitas air bukan hanya penambahan tinggi air , akan tetapi pergantian harus rutin dilakukan, pembersihan lumpur, gulma dan lain-lain. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyortiran ikan yakni pemisahan ikan yang pertumbuhannya sangat cepat. Hal ini untuk menghindari penuhnya kolam karena sudah banyak ikan yang berukuran besar dan menghindari kesempatan lele besar untuk memangsa ikan yang masih kecil.
            Karena kolam terpal bila terkena sinar matahari cepat menaikan suhu dalam kolam, maka diusahakan kolam diberi pohon pelindung yang berfungsi sebagai pelindung bagi ikan lele dari terik matahari dan suhu yang panas. Tanaman naungan ini selain berfungsi sebagai peneduh kolam juga mampu menghisap kotoran dalam air. Jnis tanaman yang biasa digunakan adalah kapu-kapu, azola dan eceng gondok. Jumlah tanaman di dalam kolam dibatasi hingga sepertiga bagian luas permukaan air kolam.
           
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar