Perikanan/Pertanian/Perkebunan

Cari Blog Ini

Selasa, 27 September 2011

CENGENG


Sandal dijepit penuh makna  (Foto ilustrasi)

Saat menyaksikan acara Kick Andy di Metro TV tak terasa hati bercambur baur menjadi satu  lucu, geli, kagum sekaligus haru sehingga tanpa sadar air menitik dari celah mataku, saat menyaksikan adegan seorang pria tuna daksa mantan preman tapi penuh talenta. Ketika menyaksikan tayangan itu walaupun seorang diri saya bilang pada diri sendiri sungguh saya “cengeng” dan cepat mengeluh, maka secara spontan jeritan hati saya jadikan judul tulisan ini.
Hidup Penuh Dinamika
Sekilas saya teringat tayangan program tolong di RCTI, ceritanya  ada seorang anak yang minta tolong agar baju bekasnya dibeli dengan harga 25 ribu rupiah untuk membiayai sekolahnya sendiri. Sudah berulang-ulang anak itu menawarkan kepada setiap orang yang lalu lalang, dengan corak manusia yang beragam. Ada yang perlente, cantik, ganteng, gagah, dan lain-lain. Siapa yang menolong?...ternyata orang miskin yang tuna daksa dengan tanggungan yang banyak dan berpropesi sebagai pencari sampah. Anak saya yang kecilpun sampai berkaca-kaca menyaksikannya. Setelah saya perhatikan, dalam program acara reality show apapun, orang yang tinggi toleransinya rata-rata orang yang dibawah garis kemiskinan, mudah-mudahan tafsiran saya ini salah, karena saya hanya menilai dari program-program tayangan televisi. Sebab tak dapat dipungkiri tidak sedikit juga golongan menengah atas yang tinggi toleransinya. Mungkin saja para produser hanya ingin menaikan rating program yang dibuatnya untuk menarik pariwara, atau hanya sekedar mengeksploitasi kaum termarjinalkan. Sebab bukan rahasia umum lagi kemiskinan sekarang telah menjadi ladang bisnis yang mengiurkan untuk siapa saja baik untuk kalangan bisnis,sosial budayawan,pendidik, ekononom sampai politikus karena kemiskinan sudah menjadi ladang empuk untuk digarap. Dan tidak heran kalau kemiskinan itu dilestarikan.
Terlepas dari yang saya utarakan diatas, saya hanya menggaris bawahi bahwa sejatinya peristiwa yang kita saksikan menjadi cermin bagi kita, kalau menurut hemat kita hidup yang dihadapi adalah musibah, tekanan, cibiran, hinaan, perendahan diri dan ujian mustinya kita dapat melihat sesungguhnya dibalik kegundahan yang kita hadapi adalah hanya sebuah kerikil atau debu yang menghalagi jalan kita dan itu adalah bukan problematika, tetapi sebenarnya itu adalah dinamika kehidupan.

Hadapi Hidup tanpa Keluhan

Saya pernah berbincang dengan seorang tenaga sukarelawan di pemerintahan dia mengeluhkan uang yang diterima dan nasibnya yang sudah lima tahun tidak diangkat menjadi CPNS, dengan nada sumpah serapah menjustifikasi pemerintah yang tidak peduli dan perhatian terhadap orang tertindas, tanpa melihat bahwa jadi TKS sesungguhnya atas pilihannya sendiri, dia tidak sadar dari kata S itu tersembunyi kata Sukarela. Kalau begitu berarti selama ini bekerja dan mengabdi kepada negara hanya semata-mata imbalan, walaupun memang tidak dipungkiri kalau ekonomi morat-marit mana bisa kerja baik, tapi bukankah yang ingin di TKS-kan adalah dirinya sendiri, kalau begitu untuk apa bekerja kalau tidak sukarela, kata grup band Jamrud,  ya kelaut aja dech. Dia  lupa perkataan John F Kenedy , “ Ask not what your country can do for you, ask what you can do for county”. Dan masih banyak yang menjadi TKS lebih dari 5 tahun dan sabar menanti.
Di halte bus ketika saya menunggu Trans Musi  saya mendengar keluhan serupa, Dik , alangkah susahnya jadi Pegawai negeri, sudah banyak tunggakkan bank, koperasi, ditambah lagi beban lain yang menjadi tanggungan, sangat berat rasanya. Dia tidak sadar sesungguhnya ucapannya telah menjawab pertanyaan dirinya sendiri. Mau ngabdi apa mau kaya?.  Pandirpun punya statement, mana bisa kaya kalau cuma mengandalkan gaji saja. Hitung berapa perkiraan gaji yang didapat walaupun dikumpulkan selama 30 tahun. Sekarang yang salah siapa?, kalau jadi pegawai negeri miskin itu merupakan salahnya sendiri. Dan buat apa mengeluh, kalau kesatria mundur saja tanpa minta uang pesangon.
Lain cerita ketika saya mengantar keponakan untuk menghadiri rapat Komite Sekolah, saya duduk di ruangan guru. Ketika itu ada seorang guru kesulitan dalam mengajar, kelihatannya apa yang mau diajarkan saja bingung, bagaimana mau tidak bingung kalau RPP saja tidak dibuat, alasannya klasik nyambi dagang nambah penghasilan.  Padahal bisa saja guru menyambi jadi tukang ojek asal tugas pokoknya tidak terbengkalai. Bukannya hal sulit untuk membuat rencana mengajar dan membaca tengah malam demi kemajuan pendidikan asal cerdas mengatur waktu. Nah...seandainya guru sudah mengeluh dan mencari sambilan serta  lupa akan RPP-nya dan bingung apa yang akan disampaikan, kalau sudah begitu bagaimana nasib generasi mendatang dan  dimana letak tanggungjawab sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Jika sudah  bosan jadi guru lebih baik mundur saja, daripada membebani anggaran negara.
Saat saya bertemu mahasiswa tingkat akhir mengeluhkan sulitnya membuat laporan akhir dan  sulitnya menemui dosen untuk bimbingan. Padahal sesungguhnya yang membuat semua itu sulit adalah dirinya sendiri. Bagaimana mau susah kalau kuliah saja tak rajin, menemui dosen saja males-malesan, suruh baca litelatur malah ngedengkur. Kalau memang mau tamat ya usaha,. Kalau tidak droup out saja,. Gitu aja repot.
Dalam perjalanan kehidupan bernegarapun, banyak pemimpin yang menyalahkan anak buahnya,kepada sistem, kepada dana, kepada sokongan orang lain dan selalu menyalahkan orang lain. Padahal sejatinya seorang pemimpin harus siap dikritik, dicaci, dimaki, direndahkan, dan tidak terlalu senang akan pujian. Kalau semua itu tidak siap jangan salahkan orang lain, tapi salahkan diri sendiri dan tanggalkanlah demi kemaslahatan orang banyak.

Orang Besar tak pernah Cengeng

Ketika Raja Agung Iskandar Zulkarnaen akan menyerang Persia, di tengah perjalanan para prajuritnya sudah kelelahan, tetapi ketika sang Raja memberikan suntikan dengan perkataan “jangan cengeng” maka seluruh prajurit berhasil menaklukkan kerajaan sampai ke daratan India. Dari pelajaran itu kita dapat referensi yang berguna, yaitu sebagai manusia tidak hanya hidup dengan lenggangan kebahagiaan an sich. Akan tetapi sebagai kholifah manusia harus berjalan optimis ketika dihadapkan pada jurang-jurang kehkawatiran, was-was, ragu-rugu, pecundang dan hidup patah arang. Mulailah dengan kata-kata “hadapi”, dan kita enyahkan rasa “cengeng”, yang terpendam dalam pinggiran hati.(DR, September 2011)


Tidak Cengeng walaupu berbekal kerupuk







Senin, 26 September 2011

RAPAT PEMANTAPAN KANTOR KWARCAB OKI


Kakwarcari (kedua dari kiri) saat memimpin rapat

Teluk Gelam 27 September 2011
        Rapat pemantapan Kantor Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Ogan Komering Ilir kemarin (26/11) dilaksanakan di Bumi Perkemahan Teluk Gelam OKI. Rapat dibuka langsung oleh Ketua Harian Kwarcab OKI Kak. Muslim,SE.,M.Si., dihadiri oleh Ketua Kwartir Cabang OKI yang diwakili oleh Ketua Kwartir Cabang Harian OKI, Sekretaris Cabang Kwarcab OKI, Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Kwarcab OKI,Staff Kwarcab, Andalan Cabang serta Anggota Dewan Kwartir Cabang OKI. Dalam sambutannya Kak Muslim mengharapkan agar pelaksanaan administrasi dilaksanakan di kantor exs Jambore Nasional di Teluk Gelam dan Kantor Kwarcab lama dijadikan Mess bagi anggota gerakan pramuka dan tidak menutup kemungkinan dibuat mess untuk masyarakat umum dan hasilnya dapat menjadi kas Kwarcab, asal tinggal kesungguhan kita untuk mengelolanya. Kak Muslim berharap agar gedung yang sudah dibuat dimaksimalkan penggunaannya.
      Rapat yang dimulai pukul 14.30 dan berakhir pukul 16.30 itu berlangsung khidmat dan telah menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya memfungsikan gedung exs Jambore Nasional menjadi kegiatan administrasi Kwarcab OKI. Penggunaan fasilitas exs jamnas akan diupayakan untuk dibuat landasan hukumnya sehingga keberadaan fasilitas dan  gedung yang telah dibuat  akan optimal pemakaiannya sesuai harapan yaitu memajukan Gerakan Pramuka di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Memfungsikan lahan yang ada sehingga tidak menjadi lahan tidur (Sleeping land) dan akan diusahakan agar lahan exs Jamnas 2011yang tidak dipakai untuk area perkemahan akan dijadikan tempat usaha pertanian terpadu yaitu selain menanam tanaman pangan hortikultura, juga akan memfungikan kolam retensi menjadi kolam pemeliharaan ikan system Penn selain itu kalau memungkinkan akan diupayakan usaha peternakan .
Ketika peserta rapat menanyakan tentang keberadaan kebun kelapa sawit, kak Muslim menanggapi bahwa kebun kelapa sawit adalah terdiri dari 1750 batang atau diperkitakan kalau disatukan jumlahnya kurang lebih 7 ha, ini merupakan hak kelola dari anggota Gerakan Pramuka sehingga kedepan mampu mememanfaatkan peluang usaha dan memaksimalkan kesempatan yang telah diberikan oleh pemerintah Kabupaten OKI. Dalam kesempatan yang sama kak Muslim juga berharap agar memfungsikan koperasi pramuka agar pramuka dapat memiliki bidang-bidang usaha lain yang dapat membantu kesejahteraan anggotanya.
         Rapat yang dihadiri sekitar 25 anggota pramuka tersebut dihadiri oleh ketua Pusdiklatcab Gerakan Pramuka OKI Zulkarnain,TZ.SPd. dalam usulannya kak Zul berharap agar dilaksanakan pendidikan kepramukaan yaitu KMD,KML, atau bahkan KPD dan KPL di bumi perkemahan Teluk Gelam. Menurutnya  bahwa pelaksanaan KPD dan KPL di OKI sangat memungkinkan dilaksanakan. Kalau Jamnas saja mampu kita laksanakan kenapa hal tersebut kita tak bisa melakukannya. Ditambahkan kak Zul kedepan Kwarcab OKI harus mampu bekerjasama dengan instansi terkait akan pengunaan fasilitas yang ada diantaranya fasilitas Outbound dan ruangan rapat. Di tempat yang sama Sekretaris Cabang Gerakan Pramuka OKI berharap agar membuat aturan baku tentang sistem sewa fasilitas yang ada, serta dibuat sistem piket dalam pelaksanaannya.
         Pada akhir acara ketua harian Kwartir Cabang OKI memerintahkan jajarannya (andalan cabang,Staff Kwarcab) agar secepatnya membuat konsep dasar  tentang pelaksanaan penggunaan exs gedung dan fasilitas Jamnas serta Kantor lama. Selain itu Kak Muslim berharap bagi Pusdiklat dan Sekretariat Kwarcab  agar membuat rencana kerja untuk tahun 2012 terlebih pada usaha-usaha yang akan dilakukan secepatnya agar apa yang diharapkan dalam memajukan Gerakan Pramuka akan terwujud adanya.(dr)

Salah satu  gedung pertemuan exs Jamnas 2011 (26/11)


Jumat, 23 September 2011

ANTRIAN PANJANG DI SPBU ANYAR


Antrian kendaraan di SPBU Anyar

         Antrian panjang kembali terjadi di SPBU, kali ini dialami oleh SPBU Anyar Kecamatan Kota Kayuagung, Antrian ini disebabkan oleh terhentinya pasokan bahan bakar minyak di 2 SPBU terdekat yakni SPBU Kota Kayuagung dan SPBU Tanjungraja, sehingga para pemakai kendaraan bermotor dari arah Tanjungraja  Kayuagung dan sebaliknya tumplek blek di SPBU ini.
          Pantauan kami antrian panjang hampir 1 km terjadi sampai badan jalan lintas timur, sampai informasi ini dibuat antrian masih berlangsung. Dari beberapa sumber diperoleh informasi, bahwa antrian ini disebabkan karena dua SPBU disegel oleh pihak pertamina. Tidak jelas pasalnya, tetapi diperkirakan dua SPBU ini telah melanggar ketentuan yaitu  mengisi jerigen-jerigen dari para pelanggan secara membabi buta. Sama halnya yang diungkapkan oleh pengendara sepeda motor Amin, dia menuturkan bahwa semenjak menjamurnya para pengecer bahan bakar terutama premium para pengendara sepeda motor sering ngantri dan kesulitan mendapatkan bahan bakar di SPBU. Selain itu Ibrahim, pengendara mobil mengatakan bahwa dirinya kerap kali mengantri setiap mengisi bahan bakar untuk mobilnya karena bahan bakar premium banyak pemakainya, sementara untuk jenis kendaraan yang memakai bahan bakar solar tidak begitu sulit untuk mendapatkannya.
          Dari sumber lain seorang pengendara mobil yang tidak mau disebut identitasnya mengatakan bahwa pemerintah harus melihat kecenderungan para pelanggan sering berbuat curang yaitu dengan cara membeli dengan cara memakai wadah selain dari mobilnya sendiri, selain itu para pengendara mobil sering membeli premium atau solar dengan cara berulang-ulang. Modusnya pengendara memindahkan bahan bakar dari tangki bensinnya  dan sesampainya dirumah dipindahkan ke jerigen-jerigen dan setelah hampir habis kemudian mereka kembali berputar untuk mengisi bahan bakar itu, hal ini pernah terjadi di SPBU jalan lintas timur.
          Sementara itu Didin seorang tukang ojek mengeluhkan minimnya pendapatan akibat sering ngantri di SPBU, menurutnya membeli bahan bakar untuk motornya seperti makan buah simalakama, jika membeli di SPBU waktu kejar setoran akan sempit akibat waktunya habis dipakai untuk ngantri. Sebaliknya jika membeli di eceran selain agak mahal harganya yaitu paling rendah 6500 rupiah ,selain itu kadang-kadang leterannya suka dikurangi oleh penjual. Sementara pengendara motor yang lain Mahfud mengurungkan niatnya karena panjangnya antrian, dia menghimbau kepada para pengguna sepeda motor di wilayah kayuagung dan sekitarnya kalau masih tersedia bahan bakar druah walaupun sedikit, agar tidak mengisi dulu pada sore hari ini dikarenakan antrian masih panjang sampai pukul 5 hari ini.(News)

Kendaraan roda dua tak luput dari antrian


TEMU WICARA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI PROPINSI SUMATERA SELATAN

Menteri Kelautan dan Perikanan Saat Talk Show dan Temu Wicara
Temu Wicara Menteri Kelautan dan Perikanan, Gubernur Sumatera Selatan dan Masyarakat Perikanan Sumatra Selatan dilaksanakan di Asrama Haji Palembang Sumatera Selatan pada tanggal 21 September 2011. Acara ini langsung dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia H Fadel Muhammad pukul 11.30. Dalam sambutannya Fadel menegaskan bahwa pembangunan perikanan harus mampu menciptakan wirausaha-wirausaha yang handal guna membangun perekonomian masyarakat sehingga menurut Fadel  kewirausahaan harus dibagun secara masif hal ini seluruh stakeholder di bidang perikanan harus mampu mendukung seluruh program perikanan yang langsung menyentuh lapisan masyarakat paling bawah. Sehingga demikian peran Penyuluh, kepala Desa, Bupati/Walikota sampai Gubernur harus sama-sama merapatkan barisan guna membangun sektor perikanan.
                Pada kesempatan tersebut menteri perikanan menjelaskan keprihatinannya terhadap petani terutama yang bertanam padi tidak dapat berpenghasilan yang cukup untuk menopang hidupnya untuk itu Fadel membuat gagasan yang dituangkan dalam satu satu program yaitu GENTANADI (Gerakan Sejuta Hektar Mina Padi) yang berguna selain  menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat di indonesia, Fadel juga berharap dengan program ini petani mampu meningkatkan pendapatannya karena ditopang oleh hasil ikan pada lahan yang sama.
                Disela-sela acara menteri Kelautan dan Perikanan memberi keempatan kepada peserta Temu Wicara guna memberikan pertanyaan diantaranya H Rughbi penyuluh dari Musi Rawas mengusulkan selain bertanya tentang minta kenaikan BOP juga Rughbi meminta agar para penyuluh diberikan bantuan DP kendaraan bermotor dan cicilannya dipotong dari Biaya Operasional Penyuluh sesuai aa yang dilakukan Fadel ketika menjabat Gubernur Gorontalo. Fadel menjawab semua usulan rughbi akan dipertimbangkan karena memang dananya tersedia. Akan tetapi Fadel mendukung jika ada penyuluh perikanan yang berprestasi serta dapat meningkatkan produksi perikanan di wilayahnya maka hal itu patut dipikirkan, karena menurutnya bantuan kurang bermanfaat apabila diberikan kepada petugas yang kurang baik kinerjanya.
                Pada saat yang sama Pokdakan dari Plaju Palembang mengusulkan bantuan alat pembuatan pellet ikan dan pada saat itu juga Menteri langsung merealisasi permintaan Pokdakan dari Plaju Palembang. Sementara H Saad, pokdakan dari Ogan Ilir Sumatera Selatan mengeluhkan sering terjadi pelanggaran penangkapan ikan di perairan dalam sehingga menurutnya Pokmaswas perlu difasilitasi perahu jukung yang ramah lingkungan dalam mencegah terjadinya pelanggaran penangkapan ikan di perairan dalam. Fadel menanggapi agar Pokmaswas menginventasi dulu kebutuhan yang diperlukan oleh Pokdakan di wilayahnya masing-masing melalui dinas di daerah masing-masing.
                Acara yang disiarkan langsung oleh TVRI Palembang ini Menteri didampingi oleh Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah H Yusri Effendi dan didampingi oleh ketua KTNA Sumatera Selatan HM Basir, berlangsung meriah dan diikuti oleh Pejabat Eselon I dan II kementerian Kelautan Perikanan, para Kepala Dinas Pemprop Sumsel, serta tamu undangan lainnya terdiri dari Penyuluh, PPTK, Pokdakan,Pokmaman,Pokmaswas, dan unsur lainnya sebanyak 500 orang. Pada kesempatan tersebut Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah H Yusri Efendi menjelaskan bahwa pemeritah propinsi Sumatera Selatan akan terus membangun sektor perikanan serta akan terus  meningkatkan upaya-upaya yang lain guna kelanjutan pembangunan sektor perikanan. Sementara itu Ketua KTNA Sumsel HM Basyir memberi penjelasan dan mengusulkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan agar memaksimalkan budidaya perairan payau dan laut, karena selama ini laut Sumatera Selatan belum diupayakan untuk budidaya perikanan laut, Basyir mencontohkan budidaya kepiting,rumput laut bandeng lain-lain. Basyir meyakinkan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan akan peduli terhadap pembangunan perikanan karena DR,H Fadel Muhammad adalah salah satu dewan pembina KTNA Nasional dan telah mendapatkan penghargaan Adibakti Maha Utama dari KTNA Nasional imbuhya. (DR)
Menteri Kelautan dan Perikanan RI saat ramah tamah


LOMBA KELOMPEN CAPIR MINA POLITAN GEMPITA REGIONAL II PALEMBANG

Peserta tengah berlomba

TEMU PETUGAS PENYULUH LAPANGAN (PPL) PERIKANAN SE PROPINSI SUMATERA SELATAN



Peserta Temu Penyuluh

Palembang, 20 September 2011
                Temu petugas penyuluh lapangan (PPL) Perikanan merupakan kegiatan rutin tiap tahun yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Selatan serta  didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Temu petugas yang diikuti oleh seluruh Penyuluh Perikanan se propinsi Sumatera Selatan ini dilaksanakan pada  tanggal 20 sampai 21 September 2011 di Asrama Haji Palembang Sumatera Selatan. Temu petugas Penyuluh Perikanan  merupakan rencana  kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya sesuai rencana kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan satu tahun sebelumnya. Kepala Dinas Kelautan Propinsi Sumatera Selatan melalui staffnya Agus,SP mengatakan kegiatan ini merupakan pertemuan yang sangat perlu dilakukan, karena selain sebagai ajang silaturahim antara para penyuluh se propinsi Sumatera Selatan juga para penyuluh dapat saling tukar menukar informasi tentang teknologi dan usaha perikanan terbaru, selain itu para penyuluh akan mengetahui informasi terkini dari Dinas Kelautan dan Perikanan propinsi serta dari Kementerian Kelautan Perikanan  secara langsung dari sumbernya.
                Kegiatan yang telah dilaksanakan selama dua hari tersebut berlangsung dengan lancar sesuai yang diharapkan. Pada kegiatan tersebut selain saling tukar menukar informasi, penyuluh juga menerima pengetahuan-pengetahuan yang diberikan oleh para narasumber diantaranya. Ir. Herman Suherman,MM selaku Kepala Pusat Badan Pengembangan Sumberdaya Daya Manusia  Kelautan dan Perikanan (BPSBM-KP) dalam  arahannya mengatakan, Tugas Penyuluh adalah tugas mulia sehingga dalam aplikasinya dilapangan tentunya penyuluh harus siap mensukseskan program –program yang digulirkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selanjutnya  beliau menegaskan bahwa Penyuluh Perikanan selain mampu menjadi seorang penggerak serta peubah perilaku bagi pembudidaya,penangkap, pengusaha serta stakeholder di bidang perikanan,  Penyuluh harus mampu menjadi pelaku usaha /pelaku utama di sektor perikanan agar penyuluh mampu menjadi suri tauladan bagi yang disuluhnya. Hal lain yang disampaikannya adalah kedepan penyuluh perikanan diupayakan akan terus diperjuangkan kesejahteraannya. Menurutnya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal ini BPSDM-KP akan terus berjuang untuk mengusulkan peningkatan penerimaan kesejahteraan bagi Penyuluh Perikanan diantaranya Biaya Operasional Penyuluh (BOP), Tunjangan Fungsional, Sertifikasi Penyuluh serta Tunjangan Profesi.
                Selain Kepala Pusat BPSDM-KP dalam kegiatan ini diisi oleh pemateri lain diantaranya dari DAN-LANAL-TNI Angkatan Laut yang dlam hal ini diwakili oleh Peltu Agung, dalam materinya TNI-AL mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang kelestarian Sumberdaya perairan, sehingga TNI-AL siap bekerjasama dengan Departeman Kelautan dan Perikanan atas segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat atau siapapun di perairan propinsi Suamtera Selatan. Dan TNI-AL dalam hal ini DAN-LANAL palembang siap menerima pengaduan dari penyuluh atau masyarakat atas pelanggaran yang dilakukan di perairan Sumatera Selatan  24 jam, melalui call centre 08217787475 atau langsung melalui HP-nya 081227134652.
                Di tempat yang sama instansi terkait yakni  BNI 46 Cabang Palembang memberikan informasi tentang adanya kredit usaha perikanan diantaranya UPR (Unit Perkreditan Rakyat) serta kredit lain diantaranya CSR dan KUR serta cara pengusulannya, dalam penjelasannya pihak BNI juga mengatakan siap menggulirkan dana kredit untuk usaha perikanan bagi pelaku usaha dibidang perikanan di Sumatera Selatan.
Sementara itu ketua IPKANI (Ikatan Penyuluh Perikanan Seluruh Indonesia) Wilayah Sumatera Selatan Harun Effendi,SP.  Menjelaskan bahwa dengan kegiatan ini para penyuluh perikanan dapat  mengetahui peluang-peluang usaha bagi pelaku utama sektor perikanan serta aturan perundang-undangan   yang belum diketahui sepenuhnya oleh Penyuluh Perikanan selama ini. Harun mengharapkan agar informasi yang telah diperoleh selama dua hari ini bermanfaat serta dapat tersampaikan kepada POKDAKAN,POKMASWAS dan stakeholder lainnya di wilayah masing-masing.
Pada akhir acara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Agus SP, mengatakan penyuluh perikanan agar jangan putus komunikasi dengan DKP propinsi sehingga terus melakukan koordinasi serta informasi  yang intensif guna pembangunan perikanan di Sumatea Selatan, selanjutnya Agus menutup acara secara resmi.(DR)

Kamis, 08 September 2011

SUNGAI ANAK KOMERING MULAI SURUT

Sungai Anak Komering yang  memanjang dari Wilayah binaan Penyuluhan Desa Buluh Cawang Sampai ke Wilayah Binaan Desa Muara Baru dan bermuara di Sirahpulau Kilip Kecamatan Rantau Alai saat ini kondisinya  menghawatirkan, selain kualitas air yang kurang bagus juga berdampak negatif bagi kesehatan manusia hal ini dapat  terlihat dari ciri fisik air serta odor dari air tersebut semua itu diakibatkan oleh padatnya aktivitas manusia di pinggiran sungai ini. Warga sekitar bantaran sungai ini selalu menggunakan sungai sebagai tempat aktivitas yang mudah sehingga Sungai Anak Komering kerap dijadikan tempat Mandi, Cuci dan  Kakus serta  untuk membuang sampah baik sampah organik maupun anorganik.
                Keberadaan sungai Anak Komering merupakan berkah bagi warga karena selain dapat dimanfaatkan sebagai tempat MCK juga sungai Anak Komering sangat membantu bagi pengairan pada lahan pertanian mereka, hal ini dikatakan oleh Asnawi Ketua Kelompok Tani Pelita Anyar bahwa Sungai Anak Komering merupakan   salah satu media bagi keberlangsungan usaha tani mereka (petani) karena 85 % lahan pertanian di Desa Anyar dan sekitarnya dialiri oleh aliran sungai Anak Komering. Namun saat ini menurutnya debit air yang dimiliki oleh sungai Anak Komering menyusut dan pertanaman padi masih ada yang masih bunting  malai sehingga Asnawi menghawatirkan produksi padi yang dihasilkan tahun ini dimungkinkan  kurang optimal.
                Senada dengan Asnawi, Ketua Kelompok pembudidaya ikan Maju Bersama Edi Roihanuddin mengatakan di desa Anyar akhir-akhir ini sedang mengalami booming pembudidayaan ikan air tawar di kolam plastik sehingga dengan debit air Sungai Anak Komering yang menurun  dan kualitas airnya menurun dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap keberlangsungan kolam plastik tersebut serta produksi ikan di sekitar bantaran sungai Anak Komering, karena  aliran sungai ini sangat berpengaruh terhadap pembudidayaan ikan di daerah  Buluh Cawang, Desa Lubuk Dalam, Desa Anyar dan Desa Muara Baru serta sebagian Wilayah Kecamatan Kayuagung.
                Selain berdampak pada bidang pertanian, perikanan dan peternakan aliran sungai Anak Komering ini juga berdampak terhadap kesehatan warga terutama bagi para manula dan anak-anak Balita karena pada usia-usia seperti ini manusia sangat rentan terhadap ketersediaan air yang memenuhi syarat  bagi kesehatan tubuhnya. Walaupun sampai saat ini di wilayah bantaran sungai ini tidak pernah menkonsumsi air sungai Anak Komering . Akan tetapi karena mereka mandi dan mencuci  serta BAK dan BAB di bantaran sungai tersebut dihawatirkan cepat atau lambat warga akan terserang penyakit-penyakit seperti diare, muntabr, ISPA dan lain-lain, terbukti saat ini banyak balita yang terserang penyakit cacar. Dengan demikian menurut Jejen Zaenal (tokoh masyarakat) warga perlu terus diberi penyuluhan agar sadar mempergunakan MCK yang dibuat dirumah masing-masing, serta pihak pemerintah Desa perlu mengusulkan dibuatnya sarana air bersih di tiap-tiap RT melalui PDAM.
                Dilain pihak Kaur Pemerintahan Desa Anyar Nur mengatakan, walaupun masing-masing Desa telah mempunyai sumur yang dibangun dari PNPM serta sumber dana lain di tiap RT namun warga masih tetap menggunakan sungai sebagai tempat MCK-nya. Warga berpendapat bahwa sungai merupakan tempat yang sangat praktis, mudah, serta tidak sempit selain itu mereka beralasan bahwa sumur-sumur saat ini dalam keadaan kering kerontang. Di lain pihak petugas Penyuluhan baik dari Dinas Pertanian, perikanan juga dari dinas kesehatan sudah menghimbau kepada para penduduk agar membiasakan hidup sehat agar tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan di sungai serta membuat MCK di rumah masing-masing.Selain itu diupayakan agar terbiasa membuat media saringan air yang terbuat dari ijuk, pasir, koral, dan bata merah agar memperoleh air bening yang menyehatkan