Perikanan/Pertanian/Perkebunan

Cari Blog Ini

Sabtu, 22 Oktober 2011

TIMBANG TERIMA ETK DI MESUJI


Petugas Saat mengikuti Upacara ETK

Kirab Estafet Tunas Kelapa merupakan  salah satu upaya Gerakan Pramuka dalam Hal ini Kwarnas, Kwarda, Kwarcab serta insan pramuka sampai tingkat Gugusdepan dalam rangka menggelorakan semangat tunas muda Indonesia agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, yang diperkuat oleh suatu visi Estafet Tunas Kelapa yaitu Satu Pramuka Untuk Satu Indonesia. Sehingga bermuara terhadap kecintaan generasi muda terhadap gerakan pramuka dan keutuhan NKRI sebagai cita-cita para pahlawan dan pendiri bangsa, demikian dikatakan ketua pelaksana Kirab ETK Kwarcab OKI, Drs.Elzam Muaz,M.Si, saat diwawancarai kak Izwani, wartawan Radio Inderalaya 103 FM kemarin (22/10) di desa Agung Batin Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji Lampung. Selanjutnya kak Elzam mengatakan bahwa pelaksanaan ETK sudah dipersiapkan sebelumnya sesuai dengan instruksi Kwartir Daerah Sumsel  sejak tanggal 17 Oktober yang lalu.
Pelaksanaan Timbang Terima Estafet Tunas Kelapa dipimpin langsung oleh Ketua Kwarda Lampung H. Sachrazat Zaenal Pagaralam,SH yang diwakili oleh AKBP Dharsono didampingi oleh Ketua Kwarda Sumsel  Drs.H. Abdul Shobur,MM yang diwakili oleh  H Sulastro Suwarno,SE., Drs.H Amien Jalalen (Ketua Kwarcab OKI dan H Ismet Faisal,M.Si (Ka Kwarcab Mesuji Lampung). Selain itu tampak hadir Ketua Harian Kwarcab OKI Kak Muslim,SE.,M.Si, Kak Drs.Mawardi Ahmad,M.PdI, Kak. H.Amriadi,S.IP,S.PdI.MPd, (Kwarda Sumsel),kak Akhmad Macan,S.Pd (sekretaris Kwarcab OKI), kak. Zulkarnaen,TZ,S.Pd (Kapusdiklatcab Kwarcab OKI), Kak Rustam Affendi (Kepala sekretariat Kwarcab OKI), dan para andalan cabang Kwarcab OKI serta andalan cabang Kwarcab  Mesuji Lampung.
Acara Timbang terima ETK yang dihadiri oleh anggota pramuka, pembina pramuka serta masyarakat umum itu berlangsung meriah, selain diikuti oleh anggota pramuka dari dua kwartir Cabang (Ogan Komering Ilir dan Mesuji Lampung), acara tersebut juga dimeriahkan  oleh Marching Band dari SMAN 3 Unggulan OKI yang dipimpin oleh H Abdul Ghofar,S.Pd selaku Mabigus di SMAN 3. Drum Band yang pernah juara propinsi ini walau dalam suasana cuaca yang cukup  panas saat acara berlangsung, tapi tidak menyurutkan para pemain drumband untuk menampilkan berbagai macam atraksi dan lagu serta berhasil memukau para penonton yang hadir.
Puncak acara Timbang terima Estafet Tunas Kelapa berlangsung pukul 15.00 ditandai dengan pelepasan pasukan Kirab Estafet Tunas Kelapa yang dilepas oleh Ketua Kwartir Daerah Lampung yang diwakili oleh AKBP Dharsono didampingi oleh para tamu undangan.
Para Mabi mengikuti upacara


Drumband SMA 3 Kayuagung

Jumat, 21 Oktober 2011

SI GESIT YANG TAHAN BANTING

Ikan Nila di penampungan ikan
Membuat penasaran memang ketika dihadapkan kata gesit di depan sebuah kalimat. Padahal sesunguhnya hal ini hanya sekedar inspirasi saya karena diingatkan masa kecil saya ketika bertandang ke rumah leluhur saya  di salah satu kecamatan di Kabupaten Ciamis. Kabupaten Ciamis amat terkenal dengan kulinernya, saya teringat akan rasa buntilnya yang khas. Perlu diketahui buntil terbuat dari parutan kelapa yang tidak terlalu tua dicampur ikan teri dan bumbu yang khas serta dibalut oleh balutan daun singkong dan dikukus, maknyus rasanya. Selain kuliner, Ciamis adalah sentra produksi perikanan baik perikanan laut maupun budidaya air tawar, jangan diragukan lagi kalau sempat bertandang ke daerah Ciamis jangan lupa mencicipi ikan air tawar yang mempunyai cita rasa yang khas dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat. Entah apa yang membuat rasanya khas, tapi menurut hipotesis saya dimungkinkan oleh tekstur tanah liat yang ada disana sehingga berpengaruh terhadap rasa ikan yang penuh cita rasa  tinggi dan setelah digoreng bisa disimpan beberapa hari lamanya walau di ruang terbuka sekalipun.
Berbicara tentang ikan air tawar maka saya teringat akan ikan Nila yang kala itu sekitar tahun 83-an sangat booming di daerah Ciamis, bukan perkara sulit jika hendak memancing dan ingin mendapatkan ikan Nila seberat 1-2 kilogram dikolam ikan, sebab mayoritas masyarakat disana gemar memelihara ikan ini. Untuk meretas keingintahuan saya tentang ikan nila kala itu, saya sempat bertanya selain kepada paman  saya yang jago membenihkan ikan juga kepada pembudidaya ikan lainnya serta litelatur yang saya baca. Sehingga tak elok rasanya apabila saya tidak mau berbagi tentang pengetahuan itu kepada anda.
Ikan Nila sebenarnya bukan ikan asli sungai-sungai di Indonesia. Nila (Oreochromis nilaticus) merupakan anggota keluarga besar tilapia. Leluhur nila hidup di sungai-sungai Mesir dan sebagian daerah Israel hingga perairan air tawar negara-negara di Afrika Tengah. Menurut Amarullah (2010) di negara Mesir Nila sudah dibudidayakan sejak 4000 tahun silam. Dibuktikan dengan adanya tulisan di daftar gardiner, yakni kumpulan lambang huruf (hieroglyph) mesir kuno, tilapia menempati urutan pertama dalam daftar ikan.
Keluarga tilapia ini terdiri atas tiga genus besar yakni Oreochormis, Sarotherodon, dan Tilapia. Dalam Genus Orechormis sendiri ada 30 species. Dua anggota Orechormis yang sangat populer di Indonesia adalah Nila dan Mujair atau Orechormis mozambicus. Tak diketahui kapan ikan tilapia ini masuk ke sungai-sungai di Indonesia. Lebih lanjut Amarullah (2010) mengatakan bahwa ikan Nila didatangkan ke Indonesia  dari Taiwan pada akhir tahun 1960-an. Ikan Omnivora ini sangat populer disana. Padahal sebenarnya ikan Nila (Wu Kuo) dalam bahasa Taiwan didatangkan dari Singapura pada tahun 1946.
Ikan nila merupakan ikan  budidaya yang paling penting di dunia. Berdasarkan data Badan Pangan Dunia (FAO) , total produksi Tilapia  dunia pada tahun 2010 adalah 3,7 juta ton. Indonesia berada di urutan kelima pemasok ikan Nila dan Cina merupakan negara di urutan pertama disusul Mesir, Thailand dan Filipina di urutan keempat. Padahal bibit nila baru diperkenalkan di Cina pada tahun 1978.
Rasanya tak sedap jika Indonesia negara ditengah laut serta perairan dalam (sungai) dengan  potensi budidaya perikanan yang sangat besar kita kalah langkah oleh Thailand dan Filipina, untuk itu kalau anda punya pekarangan yang luas atau sempit bahkan di daerah air payau sekalipun tak ada salahnya jika mau membudidayakan ikan ini karena  ikan nila mampu beradaptasi pada suhu dan keadaan air yang ekstrim. Untuk itu sejenak kita mengenal ikan ini walaupun tidak begitu mendalam.
Budidaya ikan nila  sesungguhnya dapat dilakukan sembarang, maksud saya dapat dilakukan hanya sekedar hobby, untuk dikonsumsi sendiri, atau untuk penghasilan tambahan, atau bisa jadi untuk usaha komersil. Membudidayakan ikan nila tidak memerlukan keahlian khusus karena penangganan ikan ini tidak serumit yang dibayangkan, istilah orang sunda “Talawengar lagrag usum hujan jadi mujaer” (Genteng jatuh musim hujan dapat berwujud jadi ikan Mujair nila), kalimat itu dilontarkan karena begitu mudahnya memelihara ikan ini.
Istilah itu mengena, bayangkan dari indukkan nila yang sudah matang gonad dapat menghasilkan telur 2000-2500 telur tergantung besar kecilnya ikan. Jika mortalitas  50% saja maka dapat menghasilkan benih ikan sebanyak 1000 ekor dan inipun jarang terjadi karena ikan nila langsung mengerami telur dimulutnya sendiri sampai larva hingga saat mengasuh, sehingga kemungkinan mortalitas tinggi tidak terjadi.
Ikan nila dapat hidup di temperatur 150C-200C walaupun pada kisaran suhu ini pertumbuhan ikan ini relatif lambat. Idealnya suhu 220 C -310C  ikan ini akan tumbuh pesat karena pada suhu ini akan membuat ikan nila terpacu  untuk doyan makan. Bahkan baru-baru ini DR. M Husni Amarullah,MSc (Kepala penelitian Ikan Nila)  dari Pusat Teknologi Produksi Pertanian telah melakukan pengujian penebaran ikan yang gesit dan lincah ini pada kolam dengan tingkat keasinan 10 parts per thousand dan benih-benih yang telah terseleksi pada kolam itu akan dilakukan penebaran di air payau dengan tingkat keasinan 20 parts per thousand dan ternyata ikan ini bertahan hidup, menurutnya tahun depan ikan ini akan dirilis ke lapangan.
Selanjutnya Amarullah mengatakan bahwa ikan nila berkembang optimum pada temperatur 250C-370C dan bahkan ada ikan nila jenis Tilapia mariae yang dapat bertahan hidup di suhu yang ekstrim. Ada juga ikan nila yang sanggup hidup di suhu yang dingin hingga 70C yakni Tilapia biru (Oreochoemis aureus). Maka tak salah kalau ikan ini dijuluki Si gesit yang tahan banting
Untuk pengembangbiakan ikan nila,dianjurkan perbandingan jantan dan betina adalah 1:3 ,dalam setiap m2 dibutuhkan empat sampai 5 pasang induk nila (5 jantan dan 20 betina). Dan untuk pembesaran ikan nila yang seperti dilakukan pak Iing (pembudidaya ikan) di Jatiluhur, bahwa tiap setengah hektar lahan dapat menghasilkan 2-3 ton ikan nila jika diusahakan secara intensif serta sistem proses jantanisasi /rekayasa genetik, (dapat dibaca dalam buku Trik Mempercepat Pertumbuhan Ikan Nila, karangan Wagi Soedarso). Sekedar informasi, menurut penuturan pak Iing (pembudidaya ikan) di daerah jatiluhur saja per hari membutuhkan benih ikan sebanyak 40 ribu ekor per hari. Dan menurutnya pasar ekspor sudah menunggu, dan pasar domestikpun belum terpenuhi.
Bagi yang hendak membudidaya  ikan nila di kolam, dianjurkan  untuk kolam tanah 1x1 m dapat menampung ikan 150-250 ekor ikan berukuran 3-5 cm atau ikan sebesar dua jari. Jika ikan sudah mencapai 90-100 gram/ekor maka jumlah ikan dalam kolam harus dikurangi sampai 50 %. Atau diusahakan setiap 1x1 m kolam dapat menampung 100-150 ekor. Jumlah ini sama juga dalam penerapan di jaring apung seperti yang dilakukan di waduk Jatiluhur.
Jika ingin membesarkan ikan lebih dari 250 gram/ekor maka jumlah ikan harus dikurangi setengah dari yang sudah ditebar tadi, kegunaannya agar tidak terlalu padat tebar. Untuk pemberian pakan pellet atau sejenis makanan lainnya diberikan paling tidak sebanyak 3x1  sampai 5-6  kali sehari dengan jarak pemberian 2-3 jam karena pemberian makan yang teratur akan mempengaruhi pertumbuhan ikan, dan pada hakekatnya ikan nila membutuhkan asupan makan yang cukup karena ikan ini tergolong ikan yang rakus dan tidak rewel dalam asupan makan karena tergolong omnivora, sehingga selain pellet ikan ini dapat diberikan makanan daun-daunan serta bungkil atau ampas bekas dari hasil industri kecil.
Pemberian pakan diusahakan minimal seberat 3- 5 persen dari berat badannya. Tapi jangan pula berlebihan karena akan mengakibatkan makanan terbuang percuma serta akan mempengaruhi kualitas air dan jika mengendap didasar kolam akan mengakibatkan mortalitas, contoh kasus diwaduk-waduk atau danau yang kerap terjadi kematian masal pada ikan, hal ini salah satunya disebabkan oleh munculnya endapan lumpur dari sisa-sisa makanan yang tidak termakan (terbuang) di dasar danau dan naik ke permukaan danau sehingga mengakibatkan kematian massal.
Jika sudah mencapai ukuran 0,25 – 1 kg atau tergantung keinginan, ikan nila siap dipanen. Pemanenan ikan nila sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat cuaca tidak panas dan suhu stabil (tidak begitu tinggi). Tujuannya supaya ikan tidak terlalu kepanasan. Ikan dapat ditangkap dengan menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
Setelah dipanen, taruhlah ikan di dalam bak/tong/hapa selama 1-2 jam (untuk pengangkutan jarak dekat) dan diberok selama semalam (untuk pengangkutan jarak jauh dengan tujuan agar feses (kotoran) ikan keluar sehingga ikan nila tidak stress serta mutu dan kualitas dapat dipertahankan, selain itu ikan dapat dipasarkan dalam keadaan segar (tidak mati).
Jika anda ingin mengangkut dengan kantong plastik, sediakan oksigen dalam jumlah yang cukup. Caranya siapkan kantong plastik, berikan air 1/4 bagian dari kantong, isikan nila sebanyak 2-3 kg/kantong, berikan oksigen 2/3 bagian dari kantong. Pengemasan ini dilakukan apabila perjalanan angkut lebih dari 5 jam. Nah, mudah bukan?,  tunggu apalagi...mari membudidayakan ikan Nila sekarang juga.

Rujukan :
-------------- Wawancara dengan Iing Solihin (pembudidaya ikan),Purwakarta tanggal 27 Juni 2011.
Majalah Tempo , Ada Ikan Ayam di Air Payau, Edisi 10-16 Oktober 2011,hal 76
Sutisna Damhuri,(2011),Laba Tebal Budidaya Ikan lele di Kolam Terpal,Era book Publishing,ISBN : 978-602-96572-2-7
W Soedarso dan Santi,(2011),Jurus Sukses Besar Budidaya Gurame & Nila,Pustaka Araska Media Utama, Jakarta,ISBN :978-602-9072-19-8

Rabu, 19 Oktober 2011

SILATURAHIM WARGA PASUNDAN

Acara Halal Bil Halal PASSS 2011

            Menjaga silaturahim untuk mempererat persaudaraan adalah perintah Al-qur’an dan Al-Hadits, sehingga sebagai warga pasundan harus tetap menjaga silaturahim walaupun sedang merantau di negeri orang, dan menjaga silaturahim bukan hanya terbatas antar warga sunda saja akan tetapi sesuai perintahanNya manusia wajib menjalin silaturahim dengan berbagai golongan, suku, agama dan ras, hal itu diungkapkan  ketua Paguyuban Warga Pasundan Sumatera Selatan (PASSS)  DR,Ir.H Dodi Supriadi,M.Sc.,saat membuka Halal Bil Halal PASSS hari rabu  kemarin (19/11) di Hotel Royal Asia Palembang. Mantan Kelapa Dinas Kehutanan Prop. Sumsel ini selanjutnya berpesan agar warga pasundan di Sumsel agar terus mengikuti kegiatan silaturahim, karena kegiatan ini rutin digelar.
Silaturahim yang bertema “ Halal Bil Halal dan Tepang Sono PaguyubanWarga Pasundan Sumatera Selatan (PASSS) tahun 1432 H/2011 M” tersebut dihadiri oleh 500 lebih warga sunda serta tokoh-tokoh sunda di seluruh Sumatera Selatan, yang terdiri dari para pengurus PASSS tingkat kabupaten /kota di Sumsel dan tokoh sunda yang datang langsung dari Jakarta dan Bandung.
Pada kesempatan tersebut penasehat PASS, Irjen (Pol) DR.Dikdik Mulyana ,SH,M.Si. dalam sambutannya mengatakan, bahwa kesempatan ini adalah moment yang baik, dimana pada waktu yang sangat dekat Sumatera Selatan akan menjadi tuan rumah  Sea Games, sehingga warga sunda diharapkan dapat turut serta mensukseskan kegiatan akbar tersebut. Selanjutnya Pria yang sekarang menjabat Kapolda Sumsel tersebut  menjelaskan bahwa silaturahim ini agar terus dijadikan ajang saling tukar informasi  dan tepang sono (temu kangen) antar  warga sunda sehingga antar warga sunda tidak pareumeun obor (putus silaturahim). Pria yang pandai melontarkan Alqur’an dan hadits dalam setiap pidatonya tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan berdampak bagi kesinambungan silaturahim warga sunda untuk berperan serta dalam pembangunan  Sumatera Selatan. Dikdik  berharap kegiatan ini jangan sampai menjadi kegiatan yang mubazir, karena kegiatan ini memakai  waragad (biaya)  yang tidak sedikit serta waktu yang tersita. Diakhir sambutannya pria kelahiran Limbangan Garut tersebut berpesan agar warga Sunda hendaknya terus memelihara sikap yang diajarkan oleh karuhun (nenek moyang), dimana orang sunda mempunyai tabiat Labu, Ngareuy mapay areuy (merambat mengikuti kemana arah lanjaran), kiasan ini diartikan bahwa pohon labu walau akarnya ada di satu titik tempat akan tetapi pohonnya selalu mengikuti arah lanjaran ke sembarang  tempat, dan disetiap tempat selalu memberikan buah yang bermanfaat. Sehingga menurutnya, orang sunda hendaknya dapat  memberikan manfaat dan kemasyalahatan bagi masyarakat dimana dia berada tetapi tetap tidak melupakan asal muasalnya sebagai warga pasundan.
Puncak acara disi oleh tausyiah agama, yang disampaikan oleh KH..Drs.Habib Ali Umar Al-Hasybi.MA.,dalam ceramahnya beliau mengatakan pentingnya silaturahim sesuai yang telah diajarkan nabi kepada kita dengan pelbagai suri tauladan yang diberikan nabi kepada kita semua  imbuhnya, dan Hasybi mencontohkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Nabi memimpin keluarga, umat dan banga  Arab kala itu. Pria keturunan Arab dan berdomisili di Bandung tersebut pada akhir tausiyahnya mengatakan bahwa silaturahim adalah salah satu perwujudan syukur nikmat yang diberikan Alloh kepada kita agar kita menjadi umat yang tidak takabur, dan hendaknya umat muslim tetap tawadlu, Qona’ah serta berkhusnuzhon (berprasangka baik) terhadap Alloh dan manusia.
Setelah tausyiah acara dilanjutkan malam hiburan yang bertajuk “Tepang Sono” dipandu oleh MC sekaligus pemandu Kuis "Siapa Dia", Aom Kusman. Pria yang sampai saat ini aktif mengisi acara-acara di radio dan televisi ini memandu dengan gaya khasnya serta melontarkan joki-joki yang lucu, sehingga membuat para hadirin terpingkal-pingkal. Walaupun pria yang sudah gaek serta mengalami penyakit diabetes tersebut masih tetap membawakan acara dengan enerjik sehingga membuat para hadirin terhibur.
Selain tari-tarian dan kesenian rampak sekar yang langsung didatangkan dari Bandung tersebut, acara dimeriahkan juga oleh Ermi Kullit artis ibukota yang top di tahun 80-an , dengan menyanyikan lagu-lagu hitsnya kala itu. Wanita yang setelah muallaf bernama Ermi Mariam Nurjannah Kullit tersebut menyanyikan empat buah lagu berturut-turut, membuat para hadirin terhanyut oleh tembang masa lalu, dan Ermi mengakhiri lagunya dengan lantunan lagu Oh Tuhan, yang membuat hadirin terbuai mendengarkannya. Nyanyian-demi nyanyian berlangsung meriah yang dibawakan oleh para hadirin yang dilantunkan secara bergilir. Acara berlangsung meriah dan dipandu oleh Aom Kusman sampai acara berakhir pukul 01.00 WIB.
Malam Hiburan

Rabu, 12 Oktober 2011

KWARCAB OKI SIAP SAMBUT KIRAB ESTAFET TUNAS KELAPA NASIONAL

Suasana rapat pembahasan panitia ETK

            Dalam rangka memperingati HUT Gerakan Pramuka Ke 50  Kwartir Cabang Gerakan Pramuka OKI siap menyambut kedatangan Pawai estafet Kirab Tunas Kelapa Dalam rangka kegiatan tersebut hari ini Rabu (12/10) telah dilaksanakan rapat persiapan penerimaan Kirab Estafet Tunas Kelapa. Rapat tersebut dipimpn langsung oleh Ketua Harian Gerakan Pramuaka Kwarcab OKI (Kak Muslim,SE.,Msi). Dalam arahannya muslim menegaskan bahwa Kwarcab OKI akan selalu siap menerima kegiatan apapun yang diprogramkan baik oleh kwarcab OKI sendiri maupun yang dilaksanakan oleh Kwarda atau Kwarnas. Selanjutnya dia mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan langsung oleh Kwartir Nasional dalam rangka memperingati tahun emas Gerakan Pramuka. Menurutnya pada peringatan 50 tahun ini perlu adanya moment yang mendasar  dan mampu menanpung  aspirasi serta pencerahan tentang Gerakan Pramuka sesuai dengan Undang-Undang No. 12/2010, salah satu kegiatan yang mendorong ke arah itu adalah mengaungkan kembali gerakan pramuka lewat kegiatan Estafet Tunas Kelapa (ETK). Adapun Estafet ini dimulai dari 8 penjuru negeri mulai dari Aceh, Kepri, Bengkulu,Kalbar,Malut, Papua dan NTT dan selanjutnya akan terus berlanjut ke seluruh daerah di tanah air. Beliau memerintahkan agar para andalan Kwarcab OKI sebagai daerah yang akan dilalui harus siap menerima kedatangannya dan insya Allah akan disambut dengan meriah.
            Selanjutnya pada rapat tersebut ditunjuk ketua panitia yaitu Kak.Drs. Elzam Mu’az,M.Si., Wakil ketua Kak Maulan Aklil,S.Sos.,M.Si dan Sekretaris dipercayakan kepada Kak Rustam Affendi. Dalam arahannya Kak Elzam menegaskan bahwa pada kegiatan nanti hendaknya panitia yang ditugasi hendaknya menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh dan tak perlu saling cemooh antara yang satu dengan yang lainnya,karena saling cemooh tidak menyelesaikan persoalan. Kak Elzam Muaz yang tugas sehari-harinya sebagai salah seorang Kepala Bidang di Dinas Pendidikan ini juga berupaya akan memfasilitasi antara Gerakan Pramuka dan Disdik OKI agar bekerjasama demi kemeriahan acara tersebut, diantaranya  Dinas Pendidikan OKI akan dihimbau agar memberi dukungan penuh melalui surat kepada Kwarran atau sekolah-sekolah yang terlibat langsung dalam acara tersebut untuk berpartisipasi diantaranya memasang umbul-umbul, atau spanduk di wilayah yang dilalui oleh kegiatan kirab ETK.
            Pada kesempatan yang sama Sekretaris Panitia kak Rustam Affendi menjelaskan bahwa kegiatan yang mengambil tema “Dengan Estafet Tunas Kelapa Kita Wujudkan Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia”,  ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu (22/10) serta estafet ini akan langsung diterima oleh Kwartir Daerah Lampung sehingga kemungkinan kegiatan ini akan dilaksanakan di Kwartir Ranting Mesuji Induk, sehingga dia mengharapkan agar Kwartir Ranting Mesuji Induk yang akan menjadi tempat dilangsungkan acara tersebut agar siap mensukseskannya.
            Sementara itu ketua Kwartir Ranting Mesuji Induk yang diwakili oleh Andalan Ranting AM Nuri,SpdI, menjelaskan bahwa pada prinsipnya Kwarran Mesuji Raya siap melaksanakan kegiatan tersebut. Ketika ditanya  kesiapan berupa apa yang akan dilaksanakan Kak Nuri menjawab akan dikoordinasikan dengan unsur pimpinan di Kwartir Ranting Mesuji Induk.
            Rapat yang dimulai pukul 11.00 WIB tersebut diikuti oleh unsur-unsur Waka Mabicab,Andalan Cabang,Pelatih,Dewan Kwartir Cabang, Mabiran dan Tamu undangan lainnya berlangsung khidmat dan rapat ditutup langsung oleh Kakwarcari dan dilanjutkan rapat terbatas yang dipimpin oleh ketua panitia. 

Para peserta rapat saat mengikuti rapat terbatas

Rabu, 05 Oktober 2011

TEKNIK MENGATUR PEMBUAHAN BUAH DUREN DI LUAR MUSIM

Oleh Dadang Rusnandar
Pohon Duren Hasil Pengaturan Pembuahan
          King of fruit adalah julukan  yang diberikan pada durian. Hal ini wajar saja    karena  setiap orang mengenalnya serta banyak yang menjadi  penggemarnya. Akan tetapi di Indonesia buah duren merupakan buah musiman, sehingga orang akan mengkonsumsi buah durian sesuai dengan musimnya. Berbeda halnya dengan di negara tetangga misalnya Thailand, buah duren disana berbuah sepanjang musim dikarenakan pemeliharaannya secara intensif karena dikelola dengan sistem pengairan yang modern. Situasi ini menarik untuk dikaji, karena dengan luas lahan yang luas serta mempunyai banyak varietas durian, bukan tidak mungkin Indonesia akan melampaui negara Thailand dalam produksi duriannya, serta kedepan akan dihasilkan produk durian unggul dan berbuah sepanjang musim. Tinggal sejauhmana keseriusan pengambil kebijakan serta petani durian dalam meningkatkan produk buah-buahan terutama durian. Untuk meningkatkan produksi serta konsumsi masyarakat akan durian, maka perlu adanya penangganan teknis yang lebih baik guna peningkatan produksi durian, salah satunya adalah pembuahan di luar musim.
      Menurut Alpian,SP (2009), Pembuahan buah duren diluar musim bukanlah menggeser  musim berbuah akan tetapi upaya manusia untuk melakukan  pembuahan diluar masa panen raya, yaitu mempercepat atau memperlambat masa berbuah durian.  Sehingga diharapkan ketika tidak panen raya, harga durian  akan mendapatkan harga jual  yang tinggi. Pengertian lainnya juga dapat diartikan  mengelola tanaman agar dapat berbuah 2 kali dalam  setahun dengan memanfaatkan  Anomali Iklim.
                Selanjutnya menurut Martino (2008) salah satu upaya untuk mengatur pembuahan perlu dilakukan sistem pengaturan pengairan, hal ini telah dilakukan di negara Thailand  dan beberapa tempat di Indonesia yang hasil kebunnya diperuntukkan untuk buah ekspor.
Dengan demikian pengaturan pembuahan di luar musim sangat perlu dilakukan walaupun pada aplikasinya hal tersebut memerlukan kepiawaian petani buah dalam mengatur air, sehingga sebagai petani atau pelaku usaha durian tahu kapan durian membutuhkan air dan kapan perlu pengurangan air. Maka oleh karena itu kita perlu mengetahuinya dengan  memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

A.                   Faktor-faktor Pembuahan Diluar Musim

1.     Agroklimat.
-        Kebun harus diupayakan  mendapat cahaya sinar matahari penuh.
-        Perlu adanya  rekayasa musim kering (kemarau)/ tidak mendapatkan air   
      minimal 2 minggu.
2.     Kondisi kebundan tanaman.
-        Tanaman berasal dari perbanyakan vegetatif bukan generatif (ditanam
      dari biji).
-        Umur tanaman minimal 10 tahun dan telah berbuah berulang kali.
-        Tanaman tumbuh subur, sehat dan postur tanaman tegap.
-        Tersedianya sumber air aik berupa sumur resapan, artetis, sprinkel atau
      air waduk/sungai.
3.     Modal.
-        Memiliki persediaan sarana produksi yang cukup memadai.
-        Memiliki tanaga kerja yang cukup dan terampil

B.             Langkah Kerja.

     Teknik pengelolaan tanaman durian untuk pembuahan diluar musim adalah dengan cara melakukan  pengelolaan sesuai dengan  musim berbuah, bukan berdasarkan perhitungan satu tahun. untuk itu pengelolaan tanaman harus dimulai dari saat berbuah pada musim sebelumnya. Apabila kita mengharapkan pembuahan 2 kali dalam setahun, maka aplikasi kegiatan juga dilakukan 2 kali dalam setahun.
      Sebagai contoh aplikasi  untuk tanaman berumur 10 tahun adalah sebagai berikut:

No
Waktu/Kondisi
Aplikasi
Dosis

1

1  bulan sebelum panen

-    -  Lakukan pemberian    
p       pupuk  NPK 8:24:24
-           -  Semprot dengan PPC Nitrophos K
secara merata pada seluruh bagian tanaman.

1 kg/pohon

1,5 gr/ltr air ditambah ZPT Atonik 1 cc/ltr air
 Sebanyak 20 ltr campuran perbatang
2
Setelah panen
-       Lakukan pemangkasan tunas,cabang dan rantingyang sakit dan rusak.
-       Lakukan pemberian pupuk kandang
-    -  Lakukan pemberian           pu     pupuk  NPK 16:16:16
-           -  Semprot dengan PPC Nitrophos N
    secara merata pada      seluruh bagian tanaman




50-80 kg/pohon
2 kg/pohon

2 gr/ltr air ditambah ZPT Atonik 1 cc/ltr air
 Sebanyak 20 ltr campuran perbatang
Disemprot 2-3 kali dengan interval 10 hari.

3
Saat tunas tumbuh
-                 Semprot dengan   Paclobutrazol
secara merata pada      seluruh bagian tanaman
2 cc/ltr air
 Sebanyak 20 ltr campuran perbatang
Disemprot 2 kali dengan interval 10 hari
4
Saat tunas menua

- Pangkas seluruh tunas pada  duapertiga cabang bagian dalam
- Lakukan pemberian          pupuk  NPK 16:16:16




1 kg/pohon.
5
Bunga mulai muncul
-           - Semprot dengan PPC Nitrophos K
   secara merata pada      seluruh bagian tanaman
1,5 gr/ltr air ditambah ZPT Atonik 1 cc/ltr air
 Sebanyak 20 ltr campuran perbatang 
Disemprot 2-3 kali dengan interval 10 hari
6
Buah sebesar bola pimpong
-           - Lakukan penjarangan buah dengan cara memilih 1-2 buah perdompol, dan atur jarak tiap dompol min. 30 cm
-           - Semprot dengan PPC Nitrophos N
-              secara merata pada      seluruh bagian tanaman








-Lakukan pemberian        
  pupuk  NPK 8-24-24
-            






1,5 gr/ltr air ditambah ZPT Atonik 1 cc/ltr air
 Sebanyak 20 ltr campuran perbatang
Disemprot 2-3 kali dengan interval 10 hari

1 kg/pohon dicairkan dan disiram disekitar kanopi.



C.              Anjuran Lain-lain.

1.        Setiap habis melakukan pemupukan harus dilakukan penyiraman secara merata
2.        Dosis pemupukan setiap pertambahan umur satu tahun  akan bertambuah 10 %.
3.        Penyemprotan dilakukan pada pagi hari pukul 07.00 hingga pukul 10.00.
4.        Pada musim berbunga dan berbuah lakukan penyiraman secara teratur dan hentikan penyiraman setelah 15 hari menjelang panen.
5.        Pengendalian hama penyakit dapat dilakukan penyemprotan bersamaan dengan penyemprotan PPC .
6.        Lakukan pencatatan dalam setiap aplikasi kegiatan.

Duren Hasil pengaturan Pembuahan (foto D Martino, UNAND)

Daftar Rujukan  :

1.    Alfian,DM,SP.(2009) , Mengatur Pembuahan di Luar Musim, Makalah Presentasi pada Kursus Teknologi Tanamn Buah, Jambi.Tidak Dipublikasikan
2.       Lindung, Ir. MP (2009),Analisis Usaha Tani Durian, BPTP Jambi, Tidak dipublikasikan
3.       Martino Dede,MSi,(2008), Pengairan Durian, FP. Univeritas Andalas, Tidak diublikasikan