Perikanan/Pertanian/Perkebunan

Cari Blog Ini

Jumat, 17 April 2020

TATACARA MENSHOLATKAN MAYAT

 Mensholatkan mayat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat muslim yang mendapatkan nya sehingga harus mampu melakukannya. Adapun tahapan atau tatacaranya adalah :

1. Membaca niat sholat jenazah

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Melakukan takbir pertama diikuti dengan membaca surat Al-Fatihah

4. Melakukan takbir kedua diikuti dengan membaca sholawat Nabi

5. Melakukan takbir ketiga diikuti dengan membaca doa tertentu

6. Melakukan takbir keempat diikuti dengan membaca doa tertentu

7. Melakukan salam

Untuk lebih jelasnya pelaksanaan sholat mayat adalah sebagai berikut :

1. Membaca niat sholat jenazah.

- Untuk jenazah laki- laki

Usholli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbirootin fardhol kifaayati makmuuman lillahi ta'aalaa.

Artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

- Untuk jenazah perempuan

Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai ma'muuman lillahi ta'aala.

Yang artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

2. Melakukan takbir pertama diikuti dengan membaca surat Al- Fatihah.

3. Melakukan takbir kedua, diikuti dengan membaca sholawat Nabi.

Allahumma sholli 'alaa muhammad wa 'ala aali muhammad. Kamaa sholaita 'ala ibroohim wa 'ala aali ibroohim. Wa baarik 'ala muhammad wa 'ala aali muhammad. Kamaa baarokta 'ala ibroohim wa 'ala aali ibroohim. Fil 'aalamiina Innaka hamiidum majiid.

Yang artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad.Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad.Sebagai mana telah engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Bahwasannya engkau adalah tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."

4. Melakukan takbir ketiga diikuti dengan membaca doa.

Doa pada takbir ketiga versi panjang.

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoit ats tsaubal abyadhu minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.

Yang artinya: "Ya Allah, ampunilah din, belas kasihanilah dia, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya, muliakan tempatnya (ialah surga) dan luaskanlah kuburannya. Basuhkanlah kesalahan-kesalahannya sampai bersih sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Gantikanlah rumah lebih baik daripada rumahnya yang dulu, keluarganya lebih baik daripada keluarganya yang dulit; dan masukkanlah ia ke dalam surge dan jauhkanlah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

Doa pada takbir ketiga versi pendek.

Allohummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu

Yang artinya: "Ya Allah, ampunilah din, belas kasihanilah dia, hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya. "

Apabila jenazahnya perempuan cukup mengganti lafadz “hu” menjadi “haa“, seperti contoh berikut.

"Allaahummagh firlahu war hamhu wa'aafihu wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu"

Diganti menjadi berikut:

"Allaahummagh firlahaa war hamhaa wa'aafihaa wa'fu 'anhaa wa akrim nuzulahaa"

5. Melakukan takbir keempat diikuti dengan membaca doa.

Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu

Yang artinya: "Ya Allah, janganlah engkau menutup-nutupi pahala mayit ini kepada kami dan janganlah diberikan fitnah kepada kami setelah kami meninggalkan mayit tersebut, ampunilah kami dan ampunilah dia."

Jika jenazahnya perempuan, maka “hu” diganti “haa” menjadi:

“Allahumma laa tahrrimna aj-rahaa walaa taftinnaa ba’dahaa wagh firlanaa walahaa”

Dalam takbir ke- empat ini apabila jenazahnya belum baligh seperti balita dan anak-anak maka diganti doa sebagai berikut.

"Allaahummaj 'alhu farothon wa dzukhron liwaalidaihi, wa syafii'an mujaaban. Allaahumma tsaqqil bihi mawaaziinahumaa wa a'zhim bihi ujuurohumaa, wa alhiqhu bishoolihil mu’miniin, waj 'alhu fii kafaalati ibroohiim, wa qihi birohmatika 'adzaabal jahiim, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi. Allaahummaghfir li-aslaafinaa, wa afroothinaa wa man sabaqonaa bil iimaan."

Yang artinya: "Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala yang didahulukan, simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya. Ya Allah, dengan musibah ini, beratkanlah timbangan perbuatan mereka dan berilah pahala yang agung. Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shalih dan jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmat-Mu dari siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu-pendahulu kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang mendahului kami dalam keimanan."

6. Mengucap salam.

Setelah membaca doa pada takbir keempat, kemudian diakhiri dengan mengucap salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar