Sungai Anak Komering yang memanjang dari Wilayah binaan Penyuluhan Desa Buluh Cawang Sampai ke Wilayah Binaan Desa Muara Baru dan bermuara di Sirahpulau Kilip Kecamatan Rantau Alai saat ini kondisinya menghawatirkan, selain kualitas air yang kurang bagus juga berdampak negatif bagi kesehatan manusia hal ini dapat terlihat dari ciri fisik air serta odor dari air tersebut semua itu diakibatkan oleh padatnya aktivitas manusia di pinggiran sungai ini. Warga sekitar bantaran sungai ini selalu menggunakan sungai sebagai tempat aktivitas yang mudah sehingga Sungai Anak Komering kerap dijadikan tempat Mandi, Cuci dan Kakus serta untuk membuang sampah baik sampah organik maupun anorganik.
Keberadaan sungai Anak Komering merupakan berkah bagi warga karena selain dapat dimanfaatkan sebagai tempat MCK juga sungai Anak Komering sangat membantu bagi pengairan pada lahan pertanian mereka, hal ini dikatakan oleh Asnawi Ketua Kelompok Tani Pelita Anyar bahwa Sungai Anak Komering merupakan salah satu media bagi keberlangsungan usaha tani mereka (petani) karena 85 % lahan pertanian di Desa Anyar dan sekitarnya dialiri oleh aliran sungai Anak Komering. Namun saat ini menurutnya debit air yang dimiliki oleh sungai Anak Komering menyusut dan pertanaman padi masih ada yang masih bunting malai sehingga Asnawi menghawatirkan produksi padi yang dihasilkan tahun ini dimungkinkan kurang optimal.
Senada dengan Asnawi, Ketua Kelompok pembudidaya ikan Maju Bersama Edi Roihanuddin mengatakan di desa Anyar akhir-akhir ini sedang mengalami booming pembudidayaan ikan air tawar di kolam plastik sehingga dengan debit air Sungai Anak Komering yang menurun dan kualitas airnya menurun dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap keberlangsungan kolam plastik tersebut serta produksi ikan di sekitar bantaran sungai Anak Komering, karena aliran sungai ini sangat berpengaruh terhadap pembudidayaan ikan di daerah Buluh Cawang, Desa Lubuk Dalam, Desa Anyar dan Desa Muara Baru serta sebagian Wilayah Kecamatan Kayuagung.
Selain berdampak pada bidang pertanian, perikanan dan peternakan aliran sungai Anak Komering ini juga berdampak terhadap kesehatan warga terutama bagi para manula dan anak-anak Balita karena pada usia-usia seperti ini manusia sangat rentan terhadap ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi kesehatan tubuhnya. Walaupun sampai saat ini di wilayah bantaran sungai ini tidak pernah menkonsumsi air sungai Anak Komering . Akan tetapi karena mereka mandi dan mencuci serta BAK dan BAB di bantaran sungai tersebut dihawatirkan cepat atau lambat warga akan terserang penyakit-penyakit seperti diare, muntabr, ISPA dan lain-lain, terbukti saat ini banyak balita yang terserang penyakit cacar. Dengan demikian menurut Jejen Zaenal (tokoh masyarakat) warga perlu terus diberi penyuluhan agar sadar mempergunakan MCK yang dibuat dirumah masing-masing, serta pihak pemerintah Desa perlu mengusulkan dibuatnya sarana air bersih di tiap-tiap RT melalui PDAM.
Dilain pihak Kaur Pemerintahan Desa Anyar Nur mengatakan, walaupun masing-masing Desa telah mempunyai sumur yang dibangun dari PNPM serta sumber dana lain di tiap RT namun warga masih tetap menggunakan sungai sebagai tempat MCK-nya. Warga berpendapat bahwa sungai merupakan tempat yang sangat praktis, mudah, serta tidak sempit selain itu mereka beralasan bahwa sumur-sumur saat ini dalam keadaan kering kerontang. Di lain pihak petugas Penyuluhan baik dari Dinas Pertanian, perikanan juga dari dinas kesehatan sudah menghimbau kepada para penduduk agar membiasakan hidup sehat agar tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan di sungai serta membuat MCK di rumah masing-masing.Selain itu diupayakan agar terbiasa membuat media saringan air yang terbuat dari ijuk, pasir, koral, dan bata merah agar memperoleh air bening yang menyehatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar