Perikanan/Pertanian/Perkebunan

Cari Blog Ini

Sabtu, 19 Juli 2025

TENTANG GUNUNG RAUNG

 


Gunung Raung adalah salah satu gunung berapi paling menantang dan megah di Pulau Jawa. Terletak di perbatasan tiga kabupaten—Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember—gunung ini menjulang setinggi 3.344 meter di atas permukaan laut dan menjadi puncak tertinggi dalam gugusan Pegunungan Ijen. Keberadaannya yang kokoh dan misterius menjadikannya magnet bagi para pendaki dan peneliti geologi.

Secara geografis, Gunung Raung memiliki kaldera kering berbentuk elips yang sangat luas, dengan ukuran sekitar 1.750 x 2.250 meter dan kedalaman mencapai 550 meter. Kaldera ini merupakan yang terbesar di Pulau Jawa dan terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora di NTB. Kawahnya yang terbuka memungkinkan lava pijar kembali ke dalam, sehingga jarang meluber keluar.

Gunung Raung tergolong sebagai gunung berapi aktif dengan tipe letusan strombolian—letusan kecil namun terus-menerus mengeluarkan pijar. Sejak abad ke-16, gunung ini telah mencatat puluhan kali erupsi. Letusan dahsyat pertama tercatat pada tahun 1586, yang menewaskan ribuan orang dan mengubah lanskap sekitarnya. Aktivitas vulkanik terus berlanjut hingga kini, dengan erupsi terakhir terjadi pada Juli 2025.Di lerengnya, Gunung Raung menyimpan ekosistem yang kaya. Hutan Dipterokarp Bukit, Montane, dan Ericaceous menjadi rumah bagi flora dan fauna langka, termasuk Edelweiss dan elang Jawa. Keanekaragaman hayati ini menjadikan kawasan Raung sebagai laboratorium alam yang penting bagi konservasi dan penelitian.

Pendakian Gunung Raung dikenal ekstrem dan hanya direkomendasikan untuk pendaki berpengalaman. Jalur via Kalibaru dan Sumber Wringin menawarkan tantangan berupa tebing curam, jalur sempit di punggungan, dan medan berbatu yang menguji fisik dan mental. Puncak Sejati, titik tertinggi gunung ini, hanya bisa dicapai dengan teknik mountaineering dan perlengkapan khusus.

Meski menantang, pemandangan dari puncak Gunung Raung sangat memukau. Lautan awan, kaldera raksasa, dan lanskap pegunungan yang dramatis menjadi hadiah bagi mereka yang berhasil menaklukkannya. Banyak pendaki menyebut jalur summit sebagai “Shiratal Mustaqim” karena sempitnya jalur di tepi jurang.

Karena statusnya yang aktif, Gunung Raung berada pada Level II (Waspada). PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati kawah dalam radius 3 kilometer. Erupsi yang terjadi bisa menghasilkan kolom abu setinggi 1.000 meter dan hujan abu di wilayah sekitarnya.

Selain pendakian, kawasan sekitar Gunung Raung juga menawarkan wisata alam seperti air terjun, hutan tropis, dan perkebunan kopi. Desa-desa di kaki gunung menjadi titik awal pendakian dan tempat berkumpulnya komunitas pecinta alam. Budaya lokal pun turut memperkaya pengalaman wisata di sini.

Gunung Raung bukan hanya objek wisata, tetapi juga simbol kekuatan alam dan warisan geologi Indonesia. Letusan-letusannya telah membentuk ribuan bukit kecil di Jember dan memengaruhi sejarah serta kehidupan masyarakat sekitar. Nama “Raung” sendiri berasal dari suara gemuruh yang sering terdengar dari kawahnya.

Dengan segala keunikan dan tantangannya, Gunung Raung adalah destinasi yang menggabungkan petualangan, keindahan, dan pelajaran tentang alam. Ia mengajarkan bahwa di balik kekuatan alam yang dahsyat, tersimpan keindahan yang luar biasa dan kisah yang tak lekang oleh waktu.

sumber :

id. wikipedia, kumparan.com, www.detik.com, 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar