Pasca panen serta tahapan ubinan di lahan SLPTT |
SLPTT- padi tahun
ini dirasakan kurang memuaskan bagi petani, hal ini diakibatkan kurang
optimalnya pemeliharaan serta perlakuan tanaman padi dari mulai
pengolahan lahan sampai pasca panen oleh petani, selain itu yang sangat
banyak memengaruhi adalah terjadinya anomali cuaca yang dialami saat
ini. Sebagai contoh saat benih ditebar di persemaian tak jarang padi
yang telah tumbuh diserang oleh hama keong mas. selain itu faktor alam
yang tidak dapat diprediksi, terlebih tahun ini mengalami musim kemarau
basah, karena yang semestinya bulan oktober-maret adalah musim kemarau
ternyata malah sebaliknya banjir banyak melanda di berbagai daerah, hal
tersebut dapat berakibat terhadap produktivitas hasil panen yang
menurun.
Dari hasil
ubinan yang diperoleh dari ubinan 2 x`2,5 m , rata-rata hanya
menghasilkan 2-3 kg gabah kering giling, sehingga hal ini dimungkinkan
terjadi penurunan produksi gabah kering giling dan muaranya akan
memengaruhi produksi beras. Selain faktor anomali cuaca yang paling
berpengaruh terhadap produksi adalah penangganan pasca panen yang
asal-asalan, hal ini dapat dibuktinya dengan adanya penangganan pasca
panen yang tidak serius yang dilakukan oleh petani, misalnya dengan cara
dibanting atau digilas dengan kaki, perlakuan tersebut dapat
berpengaruh terhadap kualitas beras yang dihasilkan. Padahal sebaiknya
perontokan dilakukan dengan cara memakai power tresher, karena alat ini
memperkecil kemungkinan terbuangnya padi.