Gapoktan
merupakan Gabungan Kelompok Tani yang
pembentukannya terdiri dari beberapa kelompok tani serta dibentuk atas dasar visi dan misi serta
tujuan yang sama yakni mencapai kesejahteraan, walaupun dalam prakteknya usaha
yang dilakukan oleh masing-masing kelompok tani berbeda. Hal ini ditunjukkan
dengan perbedaan komoditi pertanian yang diusahakan oleh masing-masing
kelompok.
Dalam
perkembangannya Gapoktan sedang dan akan menuju ke arah yang positif yaitu
kemandirian anggota dan kelompoknya. Akan tetapi pada kenyataannya tidak
sedikit Gapoktan yang belum optimal
dalam kemandiriannya. Kelemahan yang paling mencolok diantaranya
ketidakpedulian kelompok terhadap ketertiban serta kemandirian dalam
pengadministrasian kegiatan usahanya, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor
diantaranya keengganan petani dalam mencatat dan membukukan usahanya. Selain itu
sumberdaya manusia yang dimiliki hanya bersifat praktis akan tetapi mengabaikan
hal teoritis padahal yang menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah organisasi
adalah ketertiban dalam pengadministrasian. Hal tersebut Penyuluh Pendamping
harus terus membina anggota kelompok agar menjadikan mencatat adalah kebiasaan petani dalam usahanya.
Sejak tahun 2008
pemerintah melalui PNPM-Mandiri mengucurkan dana PUAP (Program Usaha Agribisnis
Pedesaan) dan sampai saat ini program tersebut masih bergulir. Ada beberapa hal
yang perlu dilakukan oleh Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani serta
Gapoktan itu sendiri yaitu menumbuhkan kebiasaan dalam mencatat administrasi
keuangan Gapoktan. Karena keberhasilan perguliran yang dilaksanakan tidak
terlepas dari keberhasil dalam pengembangan modalnya, dan salah satu faktor
penilai dari keberhasilan kelompok dalam mengembangkan modal usaha adalah
laporan administrasi keuangan dalam Gapoktan itu sendiri.
Administrasi
keuangan pada dasarnya merupakan catatan transaksi keuangan yang dibuat secara
kronologis (menurut ukuran waktu) dan sistematis (menurut cara- cara tertentu).
Dengan demikian maka pembukuan administrasi keuangan mempunyai tujuan bangaiman
tersedianya informasi tentang kondisi keuangan pada saat-saat tertentu, baik
untuk pengurus sendiri maupun pihak-pihak luar yang terkait dengan Pembina,
instansi terkait, bank serta stakeholder lainnya.
Administrsi
keuangan merupakan hal yang banyak memberikan manfaat bagi organisasi Gapoktan
itu sendiri diantaranya : sebagai alat manajemen dalam pengambilan keputusan,
sebagai alat monitoring perkembangan keuangan, alat pengendali keuangan dan
alat evaluasi terhadap pencapaian tujuan sasaran. Dalam perkembangannya
pembukuan keuangan mempunyai peranan dan fungsi yang penting serta berfungsi
sebagai :
1. Menghitung hasil usaha yang diperoleh serta
menilai keberhasilan usaha berdasarkan
kriteria tertentu.
kriteria tertentu.
2. Membantu mengamankan dan mengawasi harta
kekayaan yang dimiliki lembaga usaha dengan menciptakan sistem dan prosedur
yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan dan pemborosan.
3. Membantu menetapkan hak masing-masing pihak yang
berkepentingan dalam lembaga usaha.
4. Menetapkan batas-batas mengenai hasil usaha dan
biaya serta mengukur perbedaan keduanya dengan tujuan untuk menilai efesien.
5. Memberikan informasi yang berguna bagi manajemen
lembaga usaha dalam rangka penyusunan perencanaan, pengawasan dan pengambilan
keputusan.
6. Mendorong meningkatkan efesiensi dalam seluruh
kegiata lembaga usaha.
Pembukuan
keuangan mempunyai berbagai macam jenis.
Pembukuan keuangan yang perlu dimiliki oleh Gabungan kelompok
diantaranya :
a. Buku kas penerimaan
b. Buku kas pengeluaran
c. Buku Kas
d. Buku Bank
e. Buku Simpanan Anggota
f. Buku Pinjaman Anggota
g. Kartu Simpan Pinjam Anggota
h. Buku Inventaris
Buku-buku
tersebut diatas tentunya sangat perlu dimiliki oleh pengurus Gapoktan, hal ini
akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan kemajuan Gapoktan itu
sendiri. Karena kemajuan dan keberhasilan Gapoktan bukan saja diukur oleh
keberhasilan usaha yang dilakukan sehari-hari saja, akan tetapi dukungan
bukti-bukti administrasi yang dimiliki oleh Gapoktan akan memengaruhi
keberhasilan serta kemajuan Gapoktan itu sendiri. Oleh sebab itu pengurus
Gapoktan harus memulai membuat penadministrasian kelompoknya dari hal yang
paling penting berkaitan dengan kepemilikan administrasi Gapoktan tersebut.
Referensi
Pendukung :
Pusat
Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Petani BPSDMP, Kementerian Pertanian, Paket
Pembelajaran Program PUAP, BPSDMP, Jakarta 2012
.
.